Apakah Entrepreneur Itu ? Dan Bagaimana Menerapkannya Dalam Bisnis

Entrepreneur, Bisnis


Entrepreneur adalah seseorang yang berdikari dalam bisnis dan tidak bergantung kepada orang lain dalam mengolah dan memanage usaha atau bisnisnya serta mendapatkan bayaran atas kerja dan upayanya dari bisnisnya tersebut.

Entrepreneur bisa juga di artikan sebagai usahawan mandiri, seseorang yang menggaji diri sendiri dengan upaya-upaya yang di lakukan dalam memanage dan mengembangkan usaha miliknya sendiri.

Entrepreneur sangat erat hubungannya dengan selfemploye.
Memilih menjadi seorang entrepreneur adalah pilihan yang tepat bagi mereka yang menginginkan kebebasan dalam berkarir, biasanya seseorang yang memiliki jiwa entrepreneur lebih memilih bekerja untuk diri sendiri, bekerja di mana saja dan kapan saja dan dapat menentukan berapa besar penghasilannya yang akan di dapatnya dari bisnisnya dan usahanya tersebut.

Entrepreneur bukan karyawan.
Seorang Entrepreneur bukanlah seorang karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan dan digaji oleh perusahaan, tapi seorang entrepreneur adalah pengusaha atau pebisnis yang memiliki usahanya sendiri dan memiliki gaji atau bayaran dari hasil jerih payahnya dalam berusaha.

Entrepreneur adalah sebuah pilihan yang tidak main-main dalam berbisnis, sebab hasil atau bayaran yang di dapatkan oleh seorang Entrepreneur benar-benar sangat bergantung dari langkah-langkah apa yang di kerjakan dalam melakukan usahanya setiap saat.

Berbeda dengan seorang karyawan yang memang memiliki resiko lebih kecil di bandingkan seorang Entrepreneur, mereka tidak perlu merancang apa yang harus di lakukan esok hari, pengusahanyalah yang merancangkan untuk dia kerjakan esok pada saat masuk kantor.

Berikut adalah perbedaan mendasar antara seorang Entrepreneur dan karyawan.

EntrepreneurKaryawan
  • Memiliki Usaha Sendiri.
  • Bekerja pada orang lain atau perusahaan lain.
  • Bekerja berdasarkan Ide Pengembangan Bisnis.
  • Bekerja berdasarkan perintah atasan atau job desk perusahaan.
  • Semangat berusaha menentukan hasil.

  •  Usahanya dapat diwariskan.

  • Memiliki kebebasan waktu, kebebasan fiansial, dan tidak diperintah atasan manapun.

  • Jika berhasil maka rewordnya adalah penghargaan yang tinggi untuk diri sendiri.
  • Semangat ataupun tidak semangat dalam bekerja hasilnya sama saja.

  • Tidak dapat di wariskan, selesai setelah pensiun atau masa kerja berakhir (ketentuan perusahaan)

  • Bekerja dengan terikat aturan perusahaan yang berlaku dan mematuhi segala aturan dalam perusahaan, tidak memiliki kebebasan dalam melakukan pengembangan diri, semua serba terbatas.

  • Jika berprestasi hanya akan mendapatkan predikat karyawan teladan, lalu atasannyalah yang akan mendapatkan penghargaan lebih.

Perbedaan ini yang menyebabkan banyak orang memilih untuk menjadi seorang entrepreneur, menjadi usahawan atau entrepreneur bukan hanya dapat menentuka gaji atau penghasilan diri sendiri akan tetapi seorang entrepreneur memiliki kebebasan wakktu, kebebasan berkarya tanpa batas.

Seorang Entrepreneur harus memiliki jiwa pengusaha, jika mental karyawan yang di gunakan dalam menjalankan usaha sebagai Entrepreneur maka tinggal menunggu kehancuran dari usaha yang dirintisnya tersebut.

Bekerja biasa pada sebuah perusahana saya ibaratkan seperti ban mobil, jika bannya masih bagus maka masih di gunakan oleh si pemilik mobil, tapi jika bannya sudah botak maka dengan cepat si pemilik mobil akan menggantinya dengan ban yang baru karena dinilai membahayakan jiwa si pemilik mobil.
Yang lebih parah lagi, bannya masih bagus mobilnya tabrakan dan hancur berkeping-keping, sehingga ban-ban yang masih bagus bingung harus terpasang pada mobil siapa lagi agar bermanfaat.

Dari cerita diatas mengandung makna, sebuah perusahaan akan mempekerjakan karyawan yang memiliki kontribusi yang tinggi terhadap perusahaan jika sudah tidak lagi produktif maka perusahaan pasti akan mengganti dengan karyawan baru yang lebih baik, itu adalah hukum alam yang wajar dalam cara pandang sebuah perusahaan.
Yang lebih menyedihkan lagi adalah karyawannya sangat loyal dan memiliki  produktifitas yang tinggi tapi apa mau di kata "perusahaannya gulung tikar atau bangkrut" sehingga karyawannya dari mulai diektur hingga golongan karyawan paling bawah "nganggur berbarengan". inilah gambaran sebagai karyawan yang bekerja pada sebuah perusahaan.

Mohon maaf apa yang saya tuliskan bukan bermaksud untuk merendahkan atau memojokan seorang karyawan, semoga apa yang saya tulis bermanfaat untuk membuka wawasan baru untuk menentukan masa depan yang lebih baik, sebab masa depan harus dibuat dari hari ini.

Menerapkan  Entrepreneur dalam Bisnis.
  • Membuat perencanaan kerja yang profesional dan baik sebagai tujuan hasil yang maksimal dan dikerjakan dengan keseriusan serta komitment yang tinggi.
  • Membuat target jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang yang jelas dan terarah, apakah target ? Target adalah tujuan atau sasaran pencapaian dalam bisnis yang di jalankan.
  • Memiliki kebanggaan yang besar terhadap usaha yang di jalankan sehingga memiju daya juang yang tinggi dalam menjalankan usahanya.
  • Berani melakukan manuver bisnis, seorang pengusaha atau Entrepreneur memiliki pandangan yang selangkah lebih maju, cara berfikir selalu melihat peluang diabtara kesempatan dan mengambil kesempatan dengan segera, tidak banyak menunggu dan menganalisa, yang selalu di kerjakan adalah "ACTION" bertindak dan bertindak. Tidak ada kata menyerah, Bergerak maju adalah satu-satunya pilihan.
  • Malas berarti kehancuran dan beralasan berarti kemunduran, itulah bentuk implementasi dari seorang Entrepreneur sejati.
Entrepreneur dapat di terapkan dalam berbagai jenis usaha, karena entrepreneur adalah jiwa yang harus di miliki oleh semua orang yang memiliki usaha sendiri, bahkan penerapan jiwa entrepreneur pun sudah banyak di terapkan dalam sebuah perusahaan, gaya yang baru dalam dunia bekerja merubah main set seorang karyawan menjadi seorang karyawan yang memiliki jiwa entrepreneur walaupun hasilnya ya tetap sama, lebih besar untuk perusahaan, tetapi minimal masih ada manfaatnya untuk karyawan tersebut dalam meningkatkan etos kerja dan loyalitas pada perusahaan.

Tetapi satu hal yang harus di ingat !! .
Sampai kapanpun Entrepreneur bukanlah seorang karyawan, mereka tidak pernah bekerja untuk orang lain dan bekerja bukan atas perintah orang lain, seorang Entrepreneur sejati bukan membenci untuk menjadi karyawan, mereka hanya memilih untuk menggunakan potensi diri yang dimiliki agar dapat di maksimalkan oleh diri sendiri, sehingga membuahkan hasil yang juga hanya dinikmati oleh diri sendiri, ini adalah polapikir maju dan perlu di kembangkan sehingga kedewasaan ilmu dalam berbisnis membawa dampak yang baik untuk menumbuhkan mental Jujur, disiplin dan menghargai upaya diri sendiri dan orang lain sehingga tercipta manusia yang memiliki mental positif yang menghargai dan menjalankan kebenaran dalam berusaha, bermasyarakat dan taat pada aturan yang benar.

Karena salah satu penyebab korupsi adalah adanya kesempatan yang memang dinantikan oleh sipelaku sejak lama (dendam karena tidak di hargai hasil jerih payahnya), karena kurangnya penghargaan dari atasan atau perusahaan tempat mereka bekerja, sehingga munculah pola pikir negatif sebagai seorang koruptor, mental negatif ini bisa di cegah jika para pengusaha tidak hanya memikirkan keuntungan pribadi semata, tetapi bagaimana mulai memiliki rasa empati dalam berbisnis terhadap karyawan sehingga kedekatan pengusaha dengan karyawan bagaikan seorang bapak dengan anaknya.
Sekarang adalah saatnya berubah, tinggalkan cara lama dalam berbisnis yang membawa efek negatif  pada karyawan yang kita miliki, menghargai orang lain tidak melulu dengan uang tetapi membangun kedekatan secara tulus kepada semua karyawan dalam usaha dan bisnis yang kita jalankan.

Semoga bermanfaat dan salam sukses selalu.