28 August 2016

Review Wacana Kenaikan Harga Rokok Ternyata Tidak Memberi Efek Jera Para Perokok

Bisnis, Info. Harga, Rokok, Naik, Tinggi

Berita naiknya harga rokok yang hampir mencapai Rp. 50.000 / bungkus beberapa hari yang lalu sempat membuat panik semua lapisan masyarakat khususnya para perokok, bayangkan saja yang biasanya para perokok ini membeli rokok dengan harga rata-rata di bawah Rp. 20.000 / bungkus harus merogoh kocek yang lebih dalam lagi karena isu kenaikan harga rokok tersebut.

Kepanikan bertambah menjadi karena ikut juga beredar beberapa foto rokok yang terpajang di sebuah etalase minimarket ternama di Indonesia dengan label harga yang bikin bulu kuduk para perokok merinding karena melihatnya, para perokok ini langsung membayangkan betapa mahalnya biaya untuk satu batang rokok yang mereka hisap karena kenaikan tersebut.

Kepanikan semakin menjadi berselang beberapa hari dari beredarnya informasi dan foto yang sangat viral di internet tentang kenaikan harga rokok yang sangat tinggi melalui berbagai media sosial,  di tambah lagi isu kenaikan harga ini juga turut di respon dan di komentari oleh beberapa orang penting di Indonesia, baik yang duduk di pemerintahan ataupun para pakar kesehatan yang juga ikut memberikan berbagai opini yang menambah kepanikan bertambah untuk para perokok yang menyaksikannya.

Mengapa isu kenaikan harga rokok yang sangat tinggi ini membuat panik para perokok dan ternyata isu wacana kenaikan harga rokok yang sangat tinggi ini malah menghasilkan prilaku seperti di bawah ini dari para perokok.

  • Para perokok yang memang sangat sulit untuk berhenti bertanya dalam diri bagaimana cara membeli rokok jika naiknya begitu tinggi dan ada sebagian para perokok yang mulai berfikir untuk membuat rokok sendiri dengan cara membeli tembakau kiloan yang banyak di jual di pasar tradisional karena mungkin menurut mereka harganya masih murah, dan mereka akan meracik sendiri rokok jika harga rokok benar-benar akan naik tinggi.
  • Para perokok yang memang sangat sulit untuk berhenti merokok langsung mencari informasi rorkok apa yang paling murah dari semua harga rokok yang mengalami kenaikan harga tersebut, dan jika ada rokok yang masih murah dan terjangkau mereka bermaksud untuk beralih untuk membeli rokok paling murah tersebut.
  • Para perokok yang memang sangat sulit untuk berhenti langsung mencari informasi lengkap dengan meneliti beberapa harga rokok /batang dari harga /bungkus yang di bandrol sangat mahal itu, maksudnya adalah agar mereka tetap bisa membeli rokok dan tetap menghisapnya walaupun tidak harus membeli satu bungkus seperti biasanya mereka membeli.
  • Bahkan adalagi yang lebih heboh, mendengar harga rokok yang akan naik tinggi banyak para perokok yang memiliki uang banyak langsung melakukan stok rokok kesayangan dengan jumlah yang banyak.

Dari ke-4 hasil isu kenaikan harga rokok di atas yang di lakukan oleh para perokok yang sudah sangat kecanduan dengan rokok, tidak ada satupun para perokok yang mengambil pola pikir untuk mencari cara bagaimana agar dapat berhenti total untuk tidak merokok, mereka malah melakukan penelitian yang tetap masih ingin mengkonsumsi rokok dengan berbagai siasat walaupun harganya naik sangat tinggi.

Kesimpulannya adalah tenyata isu kenaikan rokok yang ternyata masih merupakan wacana pemerintah dengan maksud menyehatkat masyarakat luas khususnya para perokok, belum memberi efek jera dan efektif untuk para perokok berhenti membeli rokok dan mengkonsumsinya.

Maksud pemerintah mungkin ada baiknya, bagaimana para perokok sehat dan terhindar dari penyakit berbahaya yang dapat timbul dari akibat mengkonsumsi rokok dalam jangka waktu lama, tetapi di sisi lain isu yang merebak ini juga akan memiliki efek besar yang lebih serius.

Jika harga rokok di bandrol dengan harga rata-rata kenaikan Rp. 50.000 / bungkusnya akan mengakibatkan turunnya omset secara drastis bagi para produsen rokok yang memiliki tenaga pekerja yang berjumlah sama banyaknya di seluruh Indonesia dengan jumlah para perokok, dan omset penjualan yang menurun akan berakibat besar bagi para pekerja ini, bagaimana gaji mereka dan pengusaha rokok pasti akan kebingungan untuk membayar gaji semua karyawannya, jika omset rokok mengalami penururnan drastis, ujung-ujungnya akan banyak perusahaan rokok yang akan gulung tikar dan menutup perusahaannya.

Wacana kenaikan roko yang sangat tinggi boleh saja di terapkan asalkan semua pihak yang ikut terlibat dalam wacana kenaikan ini, tidak hanya berfikir untuk memiliki tujuan mengurangi jumlah perokok yang ada di Negeri ini, langkah yang akan di ambil dan di terapkan juga harus di iringi dengan sebuah langkah antisipasi terhadap efek lebih besar yang akan di timbulkan dari wacana harga rokok yang akan naik hingga rata - rata mencapai Rp. 50.000 /bungkus.

Termotivasi dengan banyak Negara Luar yang memang telah berhasil mengurangi jumlah perokok di negaranya dengan cara menaikan harga rokok dengan mahal itu bagus dan baik, seperti Singapura misalnya, di sana harga rokok memang sangat mahal, tetapi satu hal yang harus di ingat, di singapura tidak ada satu bungkuspun rokok yang di buat langsung di sana, mereka mengimpornya secara langsung dari beberapa Negara Produsen rokok yang ada di Dunia, termasuk Indonesia, sehingga dampak harga rokok yang tinggi terhadap masyarakat luas di Singapura tidak terlalu mempengaruhi secara ekonomi, Singapura juga memiliki pendapatan dan penghasilan yang tinggi dalam setiap masyarakatnya sehingga harga rokok yang mahal sangat tidak berdampak apapun terhadap kehidupan ekonomi dalam masyarakat Singapura, Pemerintah Singapura juga memberikan kebebasan kepada masyarakatnya untuk memilih, mereka di berikan kebebasan memilih untuk membeli atau tidak membeli rokok, semua tergantung pilihan diri masing-masing, dan sejak lama rokok di Singapura memang di bandrol dengan harga tinggi alasannya adalah biaya distribusi rokok yang cukup panjang dari Negara Produsen hingga sampai ke Singapura adalah alasannya mengapa harga rokok jadi mahal di sana, jadi mahalnya harga rokok di Singapura bukan karena sebuah upaya pemerintah yang semata-mata ingin membuat para perokok jera dan berhenti untuk mengkonsumsi rokok, tetapi memang karena pemerintah Singapura sangat profesional dalam menentukan harga jual rokok dengan pertimbangan biaya distribusi dan pajak yang sesuai agar para pengusaha rokok tetap mendapat untung yang layak, sedangkan pilihan untuk sehat karena tidak merokok tetap di kembalikan kepada seluruh masyarakat untuk memilih, mau hidup sehat atau hidup beresiko terkena kangker atau penyakit berat lainnya yang dapat timbul karena mengkonsumsi rokok secara rutin dan lama.

Mungkin ini juga harus menjadi tambahan informasi untuk semua instansi terkait yang akan menerapkan wacana kenaikan harga rokok yang cukup membuat semua lapisan masyarakat “Gerah”, bukan hanya para perokok kronis yang sulit berhenti, tetapi para produsen rokok yang memiliki jumlah karyawan yang hampir sama banyaknya dengan jumlah para perokok yang ada di Negeri ini.

Demikianlah penjelasan singkat tentang wacana kenaikan harga rokok yang sempat membuat geger beberapa hari yang lalu, semoga bermanfaat dan dapat menjadi inspirasi untuk kita semua.

Salam sukses selalu.
-Depok Bisnis Info-

0 komentar:

Post a Comment