30 January 2017

Strategi Menjual Asuransi Swasta Agar Tetap Memiliki Omset Besar Yang Sempat Menurun Karena Adanya BPJS

Bisnis, BPJS VS Asuransi Swasta, Marketing Asuransi, Polis Asuransi

Sebuah kebijakan yang memiliki nilai manfaat untuk masyarakat luas seperti BPJS ternyata memiliki pengaruh yang cukup besar, yaitu adanya imbas penurunan pendapatan seorang Marketing Asuransi Swasta. Inilah binis, semua bisa terpengaruh oleh berbagai hal, termasuk omset para Penjual Asuransi Swasta yang juga mengalami penurunan karena adanya program BPJS yang di keluarkan pemerintah.

Turunnya omset penjualan Marketing Asuransi swasta tentu akan membawa dampak penurunan omset perusahaan asuransi dimana mereka bekerja, sehingga imbas yang lebih besar dari adanya BPJS dapat mengancam kelangsungan hidup Perusahaan Asuransi Swasta dan semua karyawan yang bekerja di dalamnya.

BPJS memiliki manfaat yang sangat banyak dan semua itu di rasakan langsung oleh masyarakat secara luas, terutama dalam cara pembayaran terhadap penggunaan fasilitas kesehatan ketika sakit atau dirawat yang sangat meringankan dan murah.

Sebelum adanya program BPJS, banyak masyarakat yang memiliki Polis Asuransi Swasta juga merasa terbantu dengan adanya Program Asuransi yang di ikutinya, masyarakat yang membayar Polis Asuransi juga mendapatan fasilitas lebih dari berbagai program asuransi kesehatan tersebut.

Dilema ini harus di sikapi dengan cara yang bijak, baik dari pemerintah maupun dari pihak Perusahaan Asuranasi Swasta agar kedua produk ini dapat memiliki pasar yang berbeda satu sama lain sehingga manfaat dari BPJS lebih bermanfaat dan tepat sasaran dan Produk Asuransi Swasta tetap memiliki pasarnya sendiri.

Perusahaan asuransi juga harus banyak melakukan beberapa perbaikan, diantaranya adalah :

1. Meningkatkan mutu dan pelayanan yang lebih baik.
Dari beberapa kelebihan yang sudah ada dari produk asuransi milik swasta sebelumnya harus di maksimalkan sebagai ujung tombak pemasaran, sehingga perbedaan ini dapat menjadi sebuah kelebihan dan keunikan yang dapat di jadikan andalan agar produk asuransi dapat bersaing dengan BPJS.

2. Melakukan beberapa inovasi baru.
Perusahaan asuransi swasta harus mampu berinovasi dengan melahirkan berbagai produk asuransi baru yang lebih kreatif dari beberapa produk asuransi yang sudah ada sebelumnya, sehingga dapat memberikan gairah baru masyarakat untuk tetap membeli dan menggunakan Asuransi yang di tawarkan.

3. Melakukan perubahan paradigma dari Asuransi menjadi Investasi.
Jika ikut Program Asuransis Swasta ternyata masih lebih murah ikut BPJS, Produk Asuransi swasta pasti sangat mudah untuk tersingkir, tetapi jika ikut Program Asuransi swasta bukan hanya sebagai bentuk pemberian fasilitas kesehatan semata, tetapi sebuah bentuk investasi masa depan, mungkin ini akan lebih banyak menarik perhatian masyarakat sehingga masyarakat tetap ingin membeli polis asuransi walau sudah memiliki BPJS.

4. Transfer Wawasan lebih maksimal pada Agen maupun Telemarketing perusahaan.
Tenaga Marketing sebagai ujung tombak pemberi omset perusahaan harus di perhatikan dengan maksimal, dalam segala hal yang dapat merangsang kinerja mereka lebih baik, pemberian wawasan sebagai bekal dalam mensikapi adanya persaingan ketat dengan BPJS dan wawasan yang lebih dalam tujuan menjadi seorang marketing juga harus lebih maksimal di berikan sebelum memulai bekerja.

5. Reward dan Penghargaan yang memadai.
Penghargaan dan Reward juga sangat mempengaruhi kinerja seorang karyawan ketika mengalami tekanan persaingan yang ketat, efektif bisa jadi, tidak efektif juga bisa saja, semua tergantung kepandaian atasan kapan saatnya yang tepat untuk menerapkan startegi memberikan Reward dan penghargaan kepada bawahannya, terutama Marketing dan Agen.

Terima Kasih.
Semoga Bermanfaat dan salam sukses selalu.
Depok Bisnis Info.

0 komentar:

Post a Comment