
Walau banyak di awasi dan di larang peredarannya di berbagai Negara Dunia seperti Australia, Brazil, Kanada, Denmark, Finlandia, Belanda, Selandia Baru, Panama, Singapura, Britania Raya, dan Italia, ternyata Rokok Elektronik yang di klaim sebagai pengganti rokok yang lebih aman untuk di gunakan para pecandu rokok sebagai alat bantu berhenti merokok, tetap saja di minati dan laku keras di pasaran
Rokok Elektronik pertama kali di kembangkan Tahun 2003 oleh SBT Co LTD, sebuah perusahaan asal Beijing, RRC. Sekarang di kelola oleh Golden Dragon Group Ltd sejak tahun 2004. Rokok elektronik ini tidak menggunakan tembakau, melainkan air yang di masukan kedalam alat pemanas kecil yang ada di dalam Rokok Elektronik tersebut, ketika di panaskan dengan menggunakan tegangan baterai akan menghasilkan uap.
Uap tersebut menyerupai asap yang dapat dihirup dan diisap layaknya Rokok konvensional yang terbuat dari tembakau, asap yang di hasilkan rokok elektronik memang berbeda dengan rokok asli dan asap yang di hasilkan Rokok Elektronik bahkan juga di Klaim lebih sehat dan lebih aman, karena asap yang di hirup bukan hasil pembakaran tembakau melainkan uap yang di hasilkan dari proses pemanasan air dengan menggunakan kumparan kecil bertegangan baterai Charger.
Harga satu perangkat Rokok Elektronik ini cukup mahal jika di bandingkan dengan harga sebungkus Rokok konvensional, Rp. 500.000 hingga Rp. 700.000 kocek yang harus di keluarkan untuk memiliki satu perangkat Rokok Elektronik ini. Walaupun mahal dan banyak dilarang dan di awasi peredarannya di beberapa Negara Dunia, Rokok Elektronik tetap saja laku keras, menurut mereka yang menggunakannya, Roko Elektronik lebih hemat dan lebih murah karena dapat di isi ulang, berbagai aroma dan rasa pada asap yang di hasilkan dari Rokok Elektronik ini juga salah satu alasan yang menjadi daya tarik tambahan bagi penggunanya, ada rasa buah-buahan, minuman dan berbagai aroma unik lainnya.
Sistem kerja dari Rokok Elektronik sebenarnya hampir sama seperti Sisha, jika kita sering berkunjung ke beberapa tempat makan atau cafe bernuansa timur tengah, pasti kita akan mudah menemukan Alat hisap berbentuk kendi dari kaca dengan alat hisap berbentuk selang yang panjangnya 1/2 meter, cara kerja Sisha menjadi inspirasi dalam pembuatan Rokok Elektronik, Asap yang di hasilkan dari kedua alat ini sama yaitu dari uap air seperti asap yang dapat dihirup dan diisap layaknya Rokok Konvensional.
Beredarnya Rokok Elektronik di kalangan terbatas dengan harga yang mahal tidak pernah di anggap sebagai kendala oleh perusahaan pembuatnya, bahkan kesulitan untuk menembus market karena banyaknya pengawasan dan larangan beredar di beberapa Negara di Dunia, tetap dianggap angin lalu oleh perusahaan. Pelan tapi pasti Akhirnya perusahaan produsen Rokok Elektronik mengambil satu-satunya cara pemasaran yang paling efektif dan cepat dengan jangkauan yang sangat luas yaitu "Melalui Internet".
Segudang tantangan yang berhasil di lalui oleh perusahaan pembuat rokok elektonik ketika produksi dan memasarkan produk, dapat kita jadikan contoh, ternyata sebuah kesulitan malah akan melahirkan ide dan kreatifitas, sehingga perusahaan tetap memiliki omset dan market yang sangat luas.
dalam pengembangan bisnis kita, banyak hikmah yang dapat kita petik dari perusahaan pembuat Rokok Elektronik ini, diantaranya adalah kehebatan perusahaan untuk melakukan inovasi dalam produksi dan cara menghadapi kendala dalam pemasaran yang banyak mengandung kontroversi, inilah yang hebat dan patut untuk kita contoh dalam pengembangan bisnis kita.
Terima Kasih Dan Salam Sukses Selalu.
Depok Bisnis Info.
0 komentar:
Post a Comment