19 March 2017

Cara Pandang Terhadap Perbedaan Status Sosial, latar Belakang, Kesuksesan, Latar Belakang Pendidikan Dan jasa (Karya) Yang Bermanfaat Untuk Diri Sendiri

Bisnis, Cara Pandang positif Dab Negatif, Status Sosial, Latar Belakang, Kesuksesan, Latar Belakang Pendidikan, Jasa Dan Karya

Keberadaan diri yang di akui oleh banyak orang jauh lebih baik dari sama sekali diabaikan apalagi tidak diharapkan keberadaannya. Kedua hal tersebut tentu adanya penyebab sebagai pemicunya. Hasil penilaian masyarakat dalam beberapa hal di kehidupan kepada seseorang secara umum masih menjadi penyebab perbedaannya. Apa sajakah itu ?

1. Status Sosial dan latar Belakang.
Seseorang yang memiiliki status sosial tinggi dan latar belakang yang tinggi jauh lebih di hargai keberadaannya di tengah masyarakat bila di bandingkan dengan orang yang memiliki status sosial dan latar belakang yang biasa saja.

Kadang hal ini menjadi sebuah kewajaran bagi siapa saja yang berfikir positif, tetapi kadang juga hal ini sangat tidak enak jika di rasakan langsung oleh seseorang yang mengalaminya. Mengedepankan pikiran positif dari cara pandang masyarakat secara umum karena status sosial dan latar belakang seperti ini akan melahirkan sebuah keinginan untuk menjadi seseorang yang lebih baik bila di jadikan sebagai sebuah motivasi positif hasil dari sebuah pikiran positif.

Motivasi positif yang lahir dari pikiran positif tentu akan melahirkan tindakan positif sehingga hasil penilaian sebelah mata yang di berikan oleh orang lain tersebut dapat menjadi bahan bakar untuk lebih memperbaiki diri dalam tujuan terjadinya perubahan tingkat status sosial dan latar belakang yang lebih tinggi dan lebih baik.

Tetapi sebaliknya,  jika cara pandang diri sendiri sebagai hasil  dari penilaian masyarakat terhadap status sosial dan latar belakang yang rendah menjadikan diri sendiri cenderung untuk lebih banyak memunculkan pikiran negatif, maka putus asa dan menyerah adalah solusi terakhir yang seakan hanya satu-satunya jalan yang harus di lalui. 

Kasus frustrasinya seseorang dalam contoh kehidupan ini sangat banyak berakibat buruk untuk diri sendiri, bahkan pikiran negatif yang menghasilkan sebuah tindakan yang salah akan hanya semakin memperburuk keadaan diri sendiri didalam masyarakat, mereka yang berprilaku seperti ini memiliki kecendrungan untuk :
  1. Menjadi orang yang selalu merasa terkucilkan atau selalu menyalahkan nasib dan diri sendiri, sehingga perilaku ini akan semakin menenggelamkan diri sendiri kedalam perasaan sedih berkepanjangan.
  2. Menjadi sampah masyarakat dengan perilaku menyeramkan yang timbul karena perasaan dendam terhadap perbedaan dan kesenjangan status sosial atau latar belakang dalam masyarakat dan lingkungan, keadaan ini juga akan lebih di perburuk dengan pergaulan yang sangat luas dengan orang yang sama.
2. Kesuksesan.
Hasil pencapaian dari sebuah usaha seseorang yang di sebut sebagai "Kesuksesan" juga masih menjadi penyebab penilaian masyarakat dalam sebuah lingkungan kehidupan. Seseorang yang sukses dengan lambang kesuksesan yang sangat terlihat secara kasat mata lebih memiliki nilai lebih tinggi dari seseorang yang biasa saja kehidupannya dalam masyarakat.

Cara memandang masyarakat terhadap sebuah kesuksesan ini juga dapat melahirkan cara pandang yang berbeda dari seseorang yang mengalaminya, pikiran positif yang lahir dari mereka yang mengalami ini tentu akan melahirkan dorongan kuat untuk merubah diri sendiri dalam menghasilkan karya yang lebih baik dalam kehiduapannya, sebaliknya bagi mereka yang selalu berfikir negatif setelah mengalami ini maka hanya putus asa dan merasa minder atau terkucilkan sebagai hasil yang akan dicapainya.

Sekali lagi cara berpikir dan cara memandang hasil penilaian masyarakat atau lingkungan terhadap sukses atau tidaknya kehidupan seseorang hasil dari sebuah usaha atau bekerja oleh diri sendiri dalam kehidupan bermasyarakat dan dalam sebuah lingkungan kehidupan sangat tergantung dari pikiran positif dan negatif dari dalam diri sendiri, sehingga kedua cara berfikir yang berbeda ini akan melahirkan upaya baru yang baik atau yang hanya akan menambah buruk sebuah keadaan. 

Jika pikiran positif lebih dominan maka akan melahirkan tindakan positif yang akan di lakukan untuk sebuah perubahan, tetapi jika lebih banyak pikiran negatif yang di hasilkan, maka tindakan buruk yang akan lebih banyak di hasilkan.

3. Latar Belakang Pendidikan.
Cara memandang masyarakat terhadap latar belakang pendidikan sesorang juga masih banyak terjadi dalam kehidupan, dimana orang dengan latar belakang pendidikan yang lebih tinggi akan lebih dihargai dari pada orang dengan latar belakang pendidikan yang lebih rendah.

Teori ini lebih mudah untuk di buktikan dalam sebuah Lowongan, kesempatan atau peluang pekerjaan dalam sebuah pekerjaan, mereka yang diterima untuk mendapatkan kesempatan ini hanya mereka yang memiliki latar belakang pendidikan yang lebih tinggi atau layak saja.

Keadaan ini juga dapat memicu lahirnya pikiran positif atau negatif dari mereka yang kurang mendapatkan penghargaan karena keadaan latar belakang pendidikan yang lebih rendah.

Jika pikiran positif yang lebih banyak dihasilkan sebagai akibat dari keadaan ini maka seseorang dengan latar belakang rendah akan termotivasi untuk memiliki kesetaraan pengakuan dalam kehidupan bermasyarakat melalui sebuah upaya positif yang lebih banyak menghasilkan karya, tujuannya adalah agar tetap bisa di banggakan dan di akui keberadaannya karena sebuah perubahan dari hasil usahanya sendiri.

Tetapi jika pikiran negatif yang lebih banyak di hasilkan oleh diri sendiri sebagai imbas dari penilaian masyarakat dalam lingkungan kehidupan dengan latar belakang pendidikan yang rendah, maka orang yang mengalaminya akan semakin merasa terkucilkan dan semakin tenggelam dengan rasa frustrasi berkepanjangan, sehingga mereka lebih memilih untuk pasrah dan mencari pola kehidupan yang lebih aman dan nyaman menurut diri sendiri yaitu mejalani nasib dengan pasrah tanpa keinginan sedikitpun untuk berupaya agar terjadi kesetaraan  dalam kehidupan bermasyarakat.

4. Jasa Dan karya Yang dihasilkan.
Seseorang yang lebih banyak berjasa atau lebih banyak menghasilkan karya dalam kehiduannya di tengah masyarakat juga masih menjadi salah satu penyebab penilaian lebih tinggi dari mereka yang tidak atau belum melahirkan karya apapun dalam kehidupan bermasyarakat.

hal ini juga dapat melahirkan cara pandang yang berbeda dari orang yang belumpernah menghasilkan karya atau jasa apapun dalam kehidupannya ditengah masyarakat. Jika positif dalam pikiran mereka yang mengalami maka hasilnya akan lebih banyak bermanfaat untuk diri sendiri sehingga orang itu akan lebih banyak berupaya untuk menhasilkan sebuah karya walau hanya menghasilkan sebuah karya dengan ukuran yang lebih kecil.

Tetapi bagi sebagian mereka yang belum pernah mendapatkan penghargaan karena memang belum pernah menghasilkan karya atau jasa apapun didalam lingkungan kehidupan bermasyarakat akan semakin menjauhkan diri mereka dari beberapa potensi diri yang sebenarnya ada dan mereka miliki, mereka hanya akan melahirkan pola berfikir nagatif karena kedaan ini, sehingga mereka akan semakin tenggelam dalam rasa frustasi dan pasrah dengan keadaan.

Terima Kasih, semoga bermanfaat Dan Salam Sukses selalu.
Depok Bisnis Info.

0 komentar:

Post a Comment