29 June 2018

Review Bisnis Angkutan Air Dan Laut Yang Sering Minta Korban

Bisnis, Angkutan, Bisnis Angkutan, Angkutan Laut

Bisnis Transportasi laut, Danau Dan Sungai sering menyebabkan kecelakaan yang memakan banyak Korban, banyak hal yang menyebabkan hal ini terjadi, pihak pengelola angkutan transportasi air sering mengabaikan beberapa hal di bawah ini.

1. Kelayakan Armada Pengangkut.
Kapal yang digunakan oleh beberapa pengelola angkutan dan transportasi air sering mengabaikan kelayakan Kapal yang di gunakannya, kapal yang kurang baik kondisinya dan kurang perawatan akan menyebabkan kecelakaan. Sinar bangun 5 misalnya, sebuah Kapal penyebrangan biasa yang terbuat dari kayu di paksa untuk bekerja berat mengangkut banyak penumpang dan barang hingga melebihi kapasitas muatan.



Ini hanya satu contoh saja, Selain itu banyak juga pengelola Transportasi Air jarang melakukan perawatan berkala untuk kapal yang mereka miliki, kalo sudah mogok dan tidak jalan atau menyebabkan kecelakaan baru di dillakukan uji kelayakan dan pengecekan secara TOTAL.

Rasanya ini sudah terlambat. Alangkah lebih baiknya jika semua pengelola angkutan transportasi air yang beroperasi mengikuti SOP yang telah di tentukan oleh beberapa pihak terkait, terutama pada bagian perawatan dan uji kelayakan.

Boleh juga jika pihak terkait yang mengawasi kelayakan angkutan dan transportasi air memiliki slogan yang sama dengan menteri Kalautan, Ibu Susi yaitu "Kami Tenggelamkan"

Ketika pengelola angkutan dan transportasi air mengabaikan aturan yang telah ditentukan boleh juga gunakan slogannya Ibu Susi tersebut. lebih baik di tenggelamkan tanpa memakan korban dari pada "tenggelam memakan korban".

2. Kelengkapan alat keselamatan.
Kelengkapan alat keselamatan yang kurang memadai juga sering menjadi Kambing hitam ketika terjadi kecelakaan. "Saat penumpang yang sedikit atau sesuai kapasitas saja perlengkapan keselamatannya kurang baik", bagaimana jika kapasitas penumpangnya berlebihan pasti semakin jauh dari kesempurnaan.

Siapa saja yang terlibat dengan urusan Transportasi Air seharusnya banyak belajar dan melihat dunia luar. Pihak pengelola transportasi belajar bangaimana cara mengelola usahanya untuk lebih modern dan tidak hanya memikirkan untung besar saja, belajar lebih rapi, profesional dan tentunya lebih mengutamakan keselamatan. Semua itu adalah bagian dari modernisasi pelayanan yang tentu akan semakin diminati oleh para pengguna dari transportasi itu sendiri.

Sedangkan untuk Penumpang sendiri, jangan mau terus hanya pasrah dan menerima dengan pelayanan yang buruk apalagi membahayakan, saat disuguhkan dengan pelayanan yang buruk maka beranikan diri untuk menolak. 

Semua penumpang yang menaiki Kapal Sinar bangun 5 sebenarnya tahu bahwa muatan kapal melebihi kapasitas, tapi mereka tetep saja ikut naik seakan siap menyerahkan Harta, Jiwa dan Raga mereka kepada pihak pengelola yang hanya berpikir untung berlipat ganda.

"Yang Penting Bisa pulang kampung tepat waktu" walau harus mengabaikan keselamatan diri dalam perjalanan.

Jika seluruh masyarakat pengguna Transportasi air memiliki kesadaran yang tinggi dan lebih cerdas, pasti "ramai-ramai" menolak untuk naik dan di tumpuk dalam satu kapal yang kecil seperti Kapal sinar bangun 5.

Apabila semua penumpang kompak dan tidak mau naik, pasti pengelola akan menyediakan kapal lain dan ini sudah pasti akan lebih aman.

Intinya semua pihak termasuk pengguna juga harus lebih tegas dalam menegakkan disiplin diri masing-masing dan patuh dengan aturan yang berlaku terutama untuk keselamatan.

3.Kejar Setoran Di Hari Libur Dan hari Raya.
Banyak Pengelola Transportasi Air yang mengabaikan keselamatan dan kelayakan Kapalnya hanya karena kejar setoran di hari libur dan Hari Raya.

Maklum saja momen ini jumlah penumpang lebih meningkat jumlahnya dari hari biasa. Diabaikannya keselamatan oleh pengelola Transportasi air dan laut saat meningkatnya jumlah penumpang sering di jadikan alibi oleh pihak pengelola, meraka berdalih kurang armada, padahal ingin untung lebih besar dan aji mumpung.

Kejadian ini bukan baru mereka alami, setiap Tahun mereka mengalaminya bahkan bisa di bilang sudah terbiasa dengan situasi ini dan setiap tahun pelayanannya sama saja.

Ini harus menjadi bahan dan materi untuk di koreksi secara bersama demi terciptanya kenyamanan menggunakan Transportasi Umum Air baik sungai, angkutan Dan Penyebrangan Danau yang lebih aman dan nyaman untuk semua penumpang dan penggunannya.

0 komentar:

Post a Comment