![]() |
Dok PT. Cahaya Syurga Insani |
Bisnis MLM ( Multi Level Marketing) ditahun 2021 masih sangat berpeluang besar untuk bisa bersaing dan meraih omset yang besar. Teori ini dibuktikan dengan masih banyaknya bermunculan Perusahaan MLM baru di Indonesia bahkan di Dunia.
Pengusaha masih berani untuk berinvestasi dalam bisnis MLM karena mereka melihat bahwa bisnis MLM berbeda dengan bisnis kebanyakan, dimana jika mereka membuat bisnis konvensional modal yang di butuhkannya jauh lebih besar dibandinmgkan dengan mereka mendirikan bisnis MLM.
Mengapa bisnis MLM lebih kecil modal yang dibutuhkanm untuk memulainya, karena bisnism MLM memiliki kebutuhan akan Modal besar bukan pada Uang tetapi manusia.
Selama masih adanya manusia maka Bisnis MLM tetap dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan omset yang tidak sedikit. Walau ada sebagian Masyarakat dan Pengusaha yang memandang bisnis MLM adalah Bisnis Kacangan dan Remeh tetap saja MLM masih bisa diterima baik di tengah masyarakat saat ini, ini adalah bukti bahwa MLM tetap akan ada walau ceritanya banyak orang yang Gagal dalam bisnis MLM.
Ada beberapa syarat mutlak yang harus di perhatikan oleh Pengusaha jika mereka ingin mendirikan MLM baru saat ini agar tetap dapat di terima di tengah masyarakat luas dengan baik, apa sajakah syarat tersebut ?
1. Tujuan Mendirikan Perusahaan MLM.
Sama saja dengan mendirikan perusahaan konvensional, mendirikan perusahaan MLM juga harus bertujuan jangka panjang sehingga modal yang di gulirkan dapat berkembang dan memberi keuntungan yang baik untuk pengusaha sendiri dan semua mitra usaha dalam perusahaan tersebut.
Ciri pengusaha MLM yang benar saat mendirikan perusahaan MLM adalah mengerti etika berbisnis dan mengerti konsep MLM dengan baik, sehingga dua kekuatan ini akan sangat menentukan tujuan apakah perusahaan yang di dirikan akan memiliki tujuan jangka panjang.
Ada sebagian pengusaha MLM yang banyak salah dalam pikiran mereka karena dalam benaknya perusahaan MLM ketika di buka harus untung cepat lalu setelah itu tutup dan menghilang begitu saja, tentu sikap dan pemikiran seperti ini sangat merugikan diri sendiri dan dapat memperburuk citra MLM sendiri di mata masyarakat karena pada akhirnya perusahaan MLM yang di buat oleh pengusaha model begini akan menambah daftar hitam untuk bisnis MLM sendiri.
Jika perusahaan MLM di bangun dengan tujuan Hit and Run maka semua leader dan member yang ada dalam perusahan pasti juga akan memiliki karakter yang sama dalam menjalankan semua aktifitasnya di perusahaan MLM tempat mereka join jadi member, sehingga akhirnya masyarakat awamlah yang kembali menjadi korban, inilah yang di namakan sebab akibat dalam bisnis tanpa Etika kebenaran yang sesungguhnya, sehingga dalam Bisnis MLM sendiri ada istilah "PEMAIN MLM", bukan Pengusaha MLM.
2. Produk Berkualitas Dan Bermanfaat Baik.
Produk adalah senjata utama dalam bisnis MLM, maka jangan sembarang untuk memilih produk yang akan di jual dalam bisnis MLM, karena produk berkualitas dan bermutu tinggi akan lebih bertahan lama di pasaran.
Produk berkualitas dengan manfaat yang baik juga akan laku di pasaran sehingga bisnis MLM akan berdurasi panjang dan dengan produk yang tinggi manfaat juga akan melahirkan konsumen loyal sehingga manfaat dari produk perlahan akan mengembalikan citra MLM sendiri ditengah masyarakat pengguna produk MLM.
3. Marketing Plan Dan System Pembagian Keuntungan Yang Adil.
Sebelum membuat perusahaan MLM perencanaan membuat Marketing Plan harus disertakan Orang-orang yang berpengalaman dalam bidang bisnis MLM dan bisnis konvensional Tujuannya agar Marketing Plan yang di hasilkan memberikan keuntungan seimbang antara perusahaan dengan mitra usahanya atau membernya.
Jika Marketing Plan yang di buat tidak adil untuk perusahaan maka perusahaan akan cepat bangkrut dan jika Marketing Plan tidak adil untuk member maka mereka akan sulit untuk di rekrut sebagai member akhirnya perusahaan juga akan mengalami kesulitan untuk berkembang.
Dalam menyusun Marketing Plan yang adil tentu harus di mulai dari pengusaha MLM sendiri yang harus banyak mempertimbangkan segala aspek sebelum Marketing Plan di rancang, tetapkan hukum Simbiosis Mutualisme dalam Bisnis sebagai tujuan utama saat Marketing Plan di rancang dan akan di buat.
4. Jangan Bernafsu Mencapai Omset Besar Dengan "Suport Leader Mantan Pemain MLM".
Kadang banyak pengusaha MLM ingin buru-buru berkembang perusahaan MLM mereka dengan menerapkan sistem di luar ketentuan MLM yang baik dan benar, sehingga masih banyak gaya Pengusaha MLM tanpa sadar selalu berprilaku yang sama yaitu membuat Team Leader dengan pelaku MLM yang "Dia lagi- dia lagi".
Kerugiannya bagi perusahaan sangat besar karena pemain lama mantan MLM jika tidak di seleksi dengan ketat dapat berdampak sangat buruk bagi perusahaan. Leader mantan MLM yang di pilih untuk menjadi Founder atau Team Founder dalam perusahaan harus benar-benar memiliki pengalaman mengembangkan MLM atau pernah berprestasi dalam perusahaan MLM yang pernah di kembangkannya dahulu dan telah terbukti banyak mencetak Leader di bawahnya yang juga telah berprestasi. Data ini harus di dapatkan oleh pengusaha MLM sendiri dengan Valid agar pilihan penerapan kerjasama Team Leader menjadi sempurna dan tidak membuang biaya besar yang percuma.
Perusahaan MLM dengan konsep jangka panjang seharusnya banyak turun kelapangan untuk mencari member dan mensponsori member dari kalangan pengusaha atau pelaku bisnis konvensional atau masyarakat awam yang belum banyak mengenal MLM lebih dalam, strategi ini di maksudkan agar semua member yang bergabung dalam Team Leader Perusahaan yang baru di dirikan benar-benar orang-orang baru yang murni bergabung karena melihat peluang usahanya tanpa embel-embel apapun sehingga semua elemen dalam perusahaan dapat merintis bersama-sama dalam mencapai tujuan sukses yang lebih baik di masa depan.
5. Jangan Sembarang Membuat Stokis Dari Meber.
Perlu di ketahui bahwa Stokis dalam perusahaan MLM adalah kepanjangan tangan dari perusahaan yang tujuannya memudahkan mitra usaha atau member dalam memperoleh segala kebutuhan mereka saat mengembangkan jaringan atau network pemasaran mereka di wilayah domisili member itu sendiri.
Jadi Perusahan sangat salah jika menunjuk member atau anggota yang baru bergabung dan tidak mengerti MLM atau network sama sekali lalu di nobatkan sebagai Stokis walau mereka memiliki modal yang besar. Kerugainnya bagi perusahaan akan lebih besar walaupun perusahaan akan cepat memiliki omset besar karena siapa saja boleh jadi Stokis.
Syarat menjadi stokis yang benar dalam perusahaan MLM adalah pemilik Stokis harus member yang aktif dan memiliki jumlah member yang cukup signifikan di sekitar Stokis yang akan di buka, sehingga keberadaan Stokis sebagai kepanjangan tangan perusahan dapat berjalan dengan baik dan member yang akan membuka Stokis akan memperoleh hasil yang sesuai dengan modal yang di keluarkannya sehingga perusahaan juga akan berkembang dengan pesat dengan cara yang baik dan adil.
Demikianlah Syarat Mutlak Perusahaan MLM yang harus di miliki agar dapat Longterm dan berkembang dengan baik saat ini dan jika pembaca ingin berkomentar dari artikel ini silahkan membubuhkannya pada kolom komentar di bawah yang telah kami sediakan. Komentar yang baik tentu lebih kami harapkan agar tujuan penulisan artikel ini yaitu menjadikan bisnis MLM sebagai bisnis yang baik dan Longterm dapat di terapkan oleh semua pihak dan bermanfaat bagi kita semua.
Terima Kasih dan Salam Sukses selalu.
Dwi Kurniawan (Penulis Artikel Depok Bisnis Info).
0 komentar:
Post a Comment